Rabu, 20 Juli 2011

nasihat abahku

(jauhi sifat pengecut)

Wahai anakku..
Ketahuilah, bahwa pengecut merupakan akhlak yang hina dan tercela yang tumbuh dari hati yang lemah, jiwa yang ciut dan mentalnya yang kerdil. Pengecut dapat menyebabkan seseorang tidak sukses dalam meraih cita-cita juga dapat membuat seseorang menyepelekan tanggung jawab dan amanah.

Orang pengecut hanya berani berkata di belakang, suka membual, banyak omongannya daripada pekerjaannya, banyak kedustaannya daripada kebenarannya, senang mengkritik dan menghujat terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh orang lain. Bila pekerjaan itu diserahkan kepada dirinya, dia akan mengemukakan berbagai alasan untuk menghindari pekerjaan tersebut.

Biasanya orang yang pengecut itu, Sebelum musuh datang, ia berteriak-teriak di depan umum bahwa dirinyalah yang akan berada dibarisan paling depan dalam menghancurkan setiap langkah musuh yang akan menghancurkan negrinya namun setelah musuh datang, secara tiba-tiba hatinya gentar, jiwanya diliputi ketakutan badannya menggigil gemetaran. Ia bukan maju untuk menahan serangan musuh, malah lari tunggang langgang ke belakang menyelinap ke alam persembunyiannya.

Sungguh sangat menjijikkan bila kita lihat terkadang anakku, di tengah masyarakat kita ada orang jahil yang berlagak alim, orang durjana mengaku sholeh, orang tolol mengaku pintar, orang lemah yang berlagak hebat, orang kikir mengaku dermawan, ahli maksiat mengaku ahli ibadah, manusia-manusia munafik bermunculan dengan wajah lugu bagai tanpa dosa, maka dia berambisi untuk memperoleh keuntungan yang besar dari semua itu, tak peduli akan menjilat ataupun menghancurkan agama sendiri.

Untuk itu wahai anakku……….
Hilangkanlah penyakit pengecut ini dari dalam hatimu dengan cara menanamkan keberanian. Artinya berani menghadapi kenyataan hidup harus tertancap dalam jiwamu. Karena ia merupakan sumber kekuatan motivasi agar kamu menjadi makhluk yang berdaya guna sukses dalam segala aspek kehidupannya tanpa merasa lelah dan pantang mundur walaupun setapak jika yang dikejarnya belum didapat dan belum menjadi kenyataan.

Dengan sifat itu, seseorang akan dapat memecahkan segala persoalan dan problema, dapat menerobos dinding-dinding kesulitan juga dapat membuka lebar-lebar tirai kemelut yang menutupinya.

Berani adalah perimbangan antara dua sifat yang tercela yaitu pengecut dan membabi buta. Pengecut membuat juwa seseorang menjadi ciut menghadapi realita kehidupan, sebaliknya membabi buta dapat membawa kenekatan, diantara inilah keberanian itu berperan sebagai penengah menuju keselamatan, berani adalah maju kedepan bila hal itu dipandangnya sebagai suatu ketetapan yang bulat dan pasti atau mundur teratur jika jika mundur itu dianggapnya lebih berhati-hati.

Wahai anakku..
Jadikanlah sifat berani itu sebagai watakmu. Berpegang teguhlah dengan talinya. Jangan biarkan sifat pengecut dan membabi buta itu menyusup di dalam hatimu. Pengecut adalah sebagian dari kebodohan. Membabi buta adalah sebagian dari ketololan. Berani itulah sifat orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Aku adalah aku, yang berdiri di padang gersang penuh ilalang.. tempat angin membawakan suara merdu gadis jelita dan suara seruling pemuda sederhana... Junior jelek..!!!!